Akibat Kegiatan Ilegal, Berdampak Langsung Air Sungai Sambas Menguning
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Dinas Perkim dan LH Kabupaten Sambas, Khazarudin, mengungkapkan bahwa persoalan air Sungai Sambas yang menguning telah menjadi keluhan warga.
Menurutnya, fenomena ini telah berlangsung lebih dari satu bulan dan telah menghambat aktivitas masyarakat dalam menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci pakaian dan sebagainya.
Khazarudin menyampaikan bahwa hasil penelusuran di lapangan menunjukkan bahwa penyebab air Sungai Sambas menguning adalah kegiatan ilegal yang ada di Kabupaten Bengkayang, bukan di Kabupaten Sambas.
"Untuk penjernihan air yang pada saat ini masih menguning di Sungai Sambas itu tidak mungkin dihentikan, kecuali dari sumbernyalah yang harus dihentikan," ungkapnya saat dikonfirmasi oleh Media, Jumat (4/7/2025) di ruang kerjanya.
Khazarudin menjelaskan bahwa pihaknya telah membuat surat untuk membantu menyelesaikan permasalahan pencemaran air yang terjadi di Kabupaten Sambas.
Namun, surat tersebut masih belum turun dari Kepala Dinas Perkim dan LH Kabupaten Sambas.
"Nanti dari kepala dinas suratnya naik ke Bupati, dan Bupati nanti yang akan menyurati Gubernur," jelasnya.
Khazarudin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan wartawan yang telah memberitakan persoalan air Sambas yang menguning tersebut.
Menurutnya, pemberitaan tersebut merupakan bagian dari edukasi dan penyebarluasan informasi kondisi masyarakat.
"Kita membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalahnya yang terjadi pada saat ini sesuai kemampuan dan batas kewenangan kita," jelasnya.
Khazarudin berharap bahwa pihak yang berwenang dapat melakukan penertiban aktivitas ilegal yang menyebabkan pencemaran air Sungai Sambas. Dengan demikian, diharapkan persoalan air yang menguning dapat segera diatasi dan masyarakat dapat kembali menggunakan air Sungai Sambas dengan aman. (Amr/LNS)
0 Komentar