Ad Code

Liputan News Sambas

Pelaku Usaha Kabupaten Sambas Harapkan Perdagangan Lintas Batas Dapat Membuka Lapangan Pekerjaan Bagi Masyarakat

Pelaku Usaha Kabupaten Sambas Harapkan Perdagangan Lintas Batas Dapat Membuka Lapangan Pekerjaan Bagi Masyarakat

Pelaku Usaha Di Kabupaten Sambas, Ibu Buharningsih yang menggeluti perdagangan lintas batas Indonesia-Malaysia memaparkan bahwa perdagangan di wilayah perbatasan memiliki potensi besar dalam memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat di wilayah perbatasan.

Hal ini dikarenakan banyaknya permintaan dari Masyarakat di Sarawak Malaysia terhadap produk buah-buahan dari Kabupaten Sambas. Produk buah-buahan seperti pisang dan kelapa, misalnya, menjadi salah satu produk ekspor yang diminati.

Dikatakannya Ekspor tradisional yang dijalankan oleh para pelaku ekonomi di Kabupaten Sambas menjadi satu bentuk aktivitas perdagangan yang terjadi. “ Dalam melakukan ekspor buah-buahan yang melalui PLBN Aruk, biasanya produk buah-buahan tersebut akan diturunkan di titik nol yang berbatasan dengan Sarawak dan dijemput oleh kendaraan transportasi dari buyer,” terangnya.

Menurut Buharningsih bahwa dalam melakukan proses ekspor, beberapa prosedur harus dijalankan termasuk pencatatan dari kuota yang akan diekspor sampai dengan plat mobil yang akan membawa produk ekspor ke titik nol. “ Terkait dengan prosedur yang dijalankan, terdapat pelatihan yang diberikan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat,” katanya.

Buharningsih mengungkapkan bagi kalangan pelaku ekonomi, potensi ekspor tentu saja memberikan manfaat ekonomi. Namun, tidak semua masyakarat di perbatasan memahami peluang ekonomi ini. Dalam hal ini masyarakat di perbatasan terkadang tidak mengetahui bahwa potensi yang dimiliki seperti produk pertanian dapat memberikan peluang besar.

“ Hal ini tentu saja sangat disayangkan karena keberadaan PLBN menjadi ikon yang penting untuk dapat memberikan peluang besar dalam perdagangan. Tidak hanya perdagangan, pariwisata juga menjadi potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat lokal, “ tuturnya.

Burhaningsih juga menyampaikan bahwa disektor pertanian, potensi yang ada seharusnya dapat dioptimalkan dengan melakukan pemetaan terhadap produk unggulan pertanian yang mungkin dapat dikembangkan di setiap desa di sekitar perbatasan. Seperti buah Pisang, Buah Naga, Kelapa, dan Buah Semangka.

Pelatihan packaging juga menjadi hal yang perlu dilakukan, sehingga akan meningkatkan nilai jual dari produk yang akan dijual di pasar luar negeri. “ Oleh karena itu, diperlukan adanya koordinasi dan kolaborasi dari instansi pemerintah maupun pelaku ekonomi serta masyarakat lokal,” katanya.

Ia berharap agar Pemerintah dapat membuka satu lapangan pekerjaan untuk pemuda dan pemudi Kabupaten Sambas. “ Biar kedepannya Sambas menuju satu rumah peckingan buah dan sayur, untuk wilayah aruk dan negara malaysia terutama kucing serawak,” ucapnya.

Ia juga meminta kepada Pemerintah agar tidak hanya ekspor saja, namun impor juga bisa diterima agar perdagangan lintas batas ini semakin berkembang dan maju. (Amr/LNS)

Posting Komentar

0 Komentar